• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Inflasi Oktober Terkendali, Tapi Awas! Biang Kerok Ini Masih Mengintai

img

Wewara.web.id Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Di Titik Ini saya ingin berbagi tentang Bisnis yang bermanfaat. Artikel Ini Menyajikan Bisnis Inflasi Oktober Terkendali Tapi Awas Biang Kerok Ini Masih Mengintai Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Inflasi Oktober 2024: Dampak dari Berbagai Komoditas Utama

Pada bulan Oktober 2024, inflasi di Indonesia tercatat sebesar 0,08 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) mencapai 106,01. Jika dihitung secara tahunan, inflasi mencapai 1,71 persen. Sementara itu, secara tahun kalender atau year-to-date, inflasi tercatat sebesar 0,82 persen. Angka ini menunjukkan perubahan yang signifikan pada beberapa kelompok pengeluaran, terutama dalam kategori pangan dan kebutuhan pokok lainnya.

Komoditas Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2024

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sembilan komoditas utama menjadi penyumbang utama inflasi bulan ini. Salah satu yang paling dominan adalah emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas lainnya meliputi daging ayam ras yang menyumbang 0,04 persen, bawang merah dengan 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

Selain itu, beberapa produk kebutuhan sehari-hari lainnya juga turut memberikan kontribusi terhadap inflasi, meski lebih kecil. Kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek mesin, dan beras masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen. Lonjakan harga komoditas ini diperkirakan dipicu oleh beberapa faktor, termasuk perubahan musim dan kenaikan harga BBM.

Wilayah dengan Inflasi dan Deflasi Tertinggi

Dalam hal distribusi geografis, inflasi tertinggi tercatat di wilayah Maluku sebesar 0,65 persen, diikuti oleh Nusa Tenggara Timur (0,26 persen), Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat (0,21 persen), Lampung (0,20 persen), Jawa Tengah (0,19 persen), serta Kalimantan Utara (0,17 persen). Di sisi lain, beberapa wilayah mengalami deflasi dengan tingkat terdalam terjadi di Maluku Utara sebesar 1,05 persen, Gorontalo 0,57 persen, serta Kepulauan Babel dan Kalimantan Timur dengan deflasi masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,16 persen.

Inflasi dan Pengaruh Harga Komoditas Pangan

Menurut Widyasanti, inflasi bulan Oktober 2024 menjadi penanda berakhirnya tren deflasi yang berlangsung sejak Mei hingga September 2024. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, terutama disumbang oleh komoditas seperti bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang kembali mencatat inflasi setelah sebelumnya menekan deflasi.

Secara keseluruhan, inflasi tahunan sebesar 3,08 persen didominasi oleh komponen inti yang terus mengalami peningkatan harga. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa tren penurunan inflasi ini sekaligus menjadi sinyal stabilitas harga komoditas pangan di pasar domestik.

Begitulah inflasi oktober terkendali tapi awas biang kerok ini masih mengintai yang telah saya uraikan secara menyeluruh dalam bisnis Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. Bagikan kepada orang-orang terdekatmu. cek artikel lainnya di bawah ini. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Wewara.web.id
Added Successfully

Type above and press Enter to search.