Petani Tembakau Buka Suara: 5 Tantangan Besar untuk Pemerintahan Prabowo!
Wewara.web.id Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Di Momen Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Industri, Finance. Analisis Artikel Tentang Industri, Finance Petani Tembakau Buka Suara 5 Tantangan Besar untuk Pemerintahan Prabowo baca sampai selesai.
Dampak Regulasi IHT Nasional bagi Petani Tembakau
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI), Agus Parmuji, menyatakan bahwa padatnya regulasi di industri hasil tembakau (IHT) nasional berdampak serius pada kesejahteraan jutaan petani tembakau yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor ini. Ia menyoroti bahwa Indonesia, seperti beberapa negara lain, memiliki banyak masyarakat yang bergantung pada sektor pertembakauan.
Perlindungan bagi Petani Tembakau
Agus meminta pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi petani tembakau dari ancaman regulasi yang bisa mengancam ekonomi mereka. Salah satu peraturan yang menuai kontroversi adalah PP 28 Tahun 2024 dan rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) mengenai pengamanan produk tembakau dan rokok elektronik. Berbagai pihak, termasuk pelaku industri tembakau, menolak kebijakan ini karena dianggap akan mengganggu kesejahteraan petani.
Fenomena Downtrading dan Dampaknya
Menurut Agus, saat ini fenomena "downtrading" semakin marak, yaitu konsumen beralih ke produk rokok lebih murah, termasuk rokok ilegal. Hal ini berdampak negatif pada pasar rokok legal karena tekanan dari kebijakan fiskal dan nonfiskal yang ketat. Penurunan produksi dan lemahnya penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) semakin memperparah situasi ini, sehingga diperlukan kebijakan mitigasi.
Tantangan Simplifikasi Cukai
Simplifikasi tarif cukai, menurut Agus, justru akan menguntungkan perusahaan rokok internasional yang jarang menggunakan tembakau lokal. Ia menambahkan bahwa IHT nasional sudah diatur dengan lebih dari 480 peraturan, yang meliputi aturan dari level daerah hingga kementerian. Agus menekankan bahwa penerapan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) akan mengancam petani dan buruh, serta menekan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dukungan bagi Pemerintahan Baru
Agus menekankan agar pemerintah mendengar suara rakyat yang bergantung pada industri tembakau. Hal ini sejalan dengan program Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berupaya meningkatkan daya beli masyarakat yang lesu. Agus meminta agar Presiden Prabowo memperhatikan lima isu penting, di antaranya menolak ratifikasi FCTC, menjaga kestabilan tarif cukai hingga 2027, dan menghindari simplifikasi tarif cukai yang merugikan petani kecil.
Permintaan Kebijakan yang Seimbang
Agus menekankan pentingnya keseimbangan antara rokok elektronik dan rokok kretek dalam peraturan yang diusulkan. Menurutnya, tanpa regulasi yang seimbang, sektor tembakau bisa menghadapi tantangan besar yang berpotensi menjadi "kiamat ekonomi" bagi para petani.
IHT nasional, lanjutnya, telah terbukti berkontribusi pada penyediaan lapangan kerja dan menjadi roda penggerak ekonomi melalui cukai dan pajak. Sektor ini juga memiliki hubungan yang saling mendukung antara petani dan industri, baik besar, menengah, maupun kecil.
“Kami berharap Presiden Prabowo tidak meratifikasi FCTC demi melindungi mata pencaharian petani tembakau,” pungkas Agus Parmuji.
Demikianlah informasi seputar petani tembakau buka suara 5 tantangan besar untuk pemerintahan prabowo yang saya bagikan dalam industri, finance Saya harap Anda menemukan value dalam artikel ini ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang terdekat. Sampai bertemu lagi