• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sritex Terpuruk: Kemenperin Ungkap Penyebab Keuangan Berdarah-Berdarah!

img

Wewara.web.id Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Pada Kesempatan Ini saya akan mengupas Industri, Finance yang banyak dicari orang-orang. Penjelasan Artikel Tentang Industri, Finance Sritex Terpuruk Kemenperin Ungkap Penyebab Keuangan BerdarahBerdarah lanjut sampai selesai.

Industri Tekstil Tertekan, Sritex Pailit

Industri tekstil dalam negeri tengah menghadapi tekanan berat. Hal ini disebabkan oleh banjir produk impor pasca pandemi COVID-19, perang global, dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Penyebab Terpuruknya Industri Tekstil

Menurut Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKTF) Reni Yanita, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terpuruknya industri tekstil:

  1. Banjir Produk Impor: Produk impor membanjiri pasar dalam negeri, menggerus pangsa pasar perusahaan tekstil lokal.
  2. Perang Global: Perang global mengganggu rantai pasokan dan meningkatkan biaya produksi.
  3. Permendag 8: Permendag 8 mengatur kebijakan dan pengaturan impor, yang dinilai memberatkan industri tekstil lokal.

Kasus Sritex

Kasus terbaru yang mengguncang industri tekstil adalah pailitnya PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Sritex, yang memiliki pangsa pasar ekspor sebesar 60%, mengalami kesulitan karena pasar dalam negeri telah dikuasai oleh produk impor.

Reni Yanita menegaskan bahwa kondisi yang dialami Sritex juga dihadapi oleh perusahaan tekstil dan industri pakaian jadi lainnya. Jangan sampai terulang ada kasus-kasus Sritex yang lain, ujarnya.

Saat ini, perusahaan tekstil global yang terdampak kondisi pasar global yang buruk berupaya mengalihkan pasarnya ke Indonesia. Hal ini semakin memperketat persaingan di pasar dalam negeri.

Demikian sritex terpuruk kemenperin ungkap penyebab keuangan berdarahberdarah sudah saya bahas secara mendalam dalam industri, finance Terima kasih atas dedikasi Anda dalam membaca selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Jika kamu suka jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Wewara.web.id
Added Successfully

Type above and press Enter to search.